Kamis, 27 Januari 2011

Siger Dan Sejarahnya

Tugu Siger atau sering disebut Menara Siger adalah project idealisme dari pemerintah Propinsi Lampung yang ingin membuat identitas daerah Propinsi Lampung, seperti Menara Eiffelnya paris, twin towernya malaysia, Monasnya Jakarta dan lain sebagainya.

"Menara Siger diharapkan dapat merepresentasikan lambang dan budaya Lampung dalam bentuk konstruksi fisik yang unik," kata Anshory Djausal, arsitek jebolan teknik sipil yang mendesign Tugu atau Menara Siger ini.

Tugu Siger ini dibangun di bukit yang berada di sebelah kiri pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Di prakarsai oleh Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. Project yang dimulai di tahun 2004 dan memakan anggaran sebesar 7,3 miliar.

peresmian

Gubernur Lampung Sjachroedin.ZP pada peresmian menara Siger yang di tandai penekanan sirine dan penanda Tanganan prasasti dan kemudian di ikuti pelepasan merpati yang di saksikan oleh Duta Besar ( DuBes).



Ny.Sjahroedin menggunting rangkaian melati di pintu masuk menara Siger sebagai tanda di buka untuk umum.



Pada peresmian itu Gubernur Lampung mengundang 32 Duta Besar Negara Sahabat di antaranya Negara kroasia,Srilangka,Jepang,Palestina,Afganistan,Singapura,dan Negara Filipina. Dalam pembukaan ituStan yang mengisi seluruh Kabupaten Kota se provinsi Lampung.

Arti dari siger di kutip dari beberapa site dapat saya simpulkan sebagai berikut:
Siger sendiri adalah sebuah bentuk yang melambangkan mahkota keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat. Biasanya, Siger selalu dipergunakan oleh pengantin perempuan Lampung. Artinya, lambang Lampung ini merupakan simbolisasi sifat feminin. Pada umumnya, lambang daerah di seputar Nusantara bersifat maskulin. Seperti halnya di Jawa Barat, lambang yang dipergunakan adalah Kujang, yaitu senjata tradisional masyarakat Sunda. Atau di Kalimanatan, Mandau merupakan simbol yang tidak berbeda dengan Jawa Barat, yang melambangkan sifat-sifat patriotik dan defensif terhadap ketahanan wilayahnya.
siger is feminim

Sebuah cerita rakyat saya dapatkan dari sebuah situs Internet, yang menceritakan tentang Siger ajaib. Di Marga Sekampung, Lampung Timur ada sebuah cerita turun-temurun yang sampai saat ini masih di percaya sebagai sebuah Living Legend.
Dahulu kala bila warga akan mengadakan acara adat Lampung seperti pernikahan atau Cakak Pepadun (sebuah upacara Lampung). Masyarakat meminjam atau menggunakan Siger Emas dari alam gaib melalui sebuah tempat di salah satu kebun warga. Kebun warga yang keberadaannya gaib itu, merupakan perkampungan masyarakat Lampung pada jaman yang lebih dahulu dari waktu itu. Namun karena suatu hal perkampungan ini hilang beserta penghuni kampung itu. Tapi masyarakat masih bisa berhubungan dengan warga Kampung yang hilang itu dengan cara meminjam Siger yang dipergunakan untuk digunakan dalam Kegiatan Adat tersebut. Namun karena ketamakan warga yang telah berlaku curang setelah menggunakan Siger tersebut tidak di kembalikan lagi ke kampung gaib itu lagi, Sehingga keberadaan Siger gaib itu hilang entah kemana. Namun di kampung gaib itu masyarakat masih sering mendengar adanya suara-suara penghuni alam gaib itu. Seperti suara musik kolintang khas Lampung pada hari-hari tertentu.
Siger Papadun
Secara adat, suku Lampung itu dibagi dua: pepadun dan peminggir (pesisir). Siger menjadi simbol bagi masyarakat Lampung Pepadun. Lima prinsip orang Lampung (piil pesenggiri, bejuluk beadek, nemui nyimah, nengah nyeppur, dan sakai sambayan) juga terma-terma yang dikenal masyarakat ada pepadun. Satu lagi simbol Lampung adalah jukung (perahu). Nah, yang ini jelas simbol Lampung Pesisir.

Sampai hari ini, tokoh-tokoh adat Lampung (dari pepadun dan pesisir) masih mendiskusikan satu simbol daerah yang mengakomodasi dua “ras” suku Lampung itu. Tetapi, sebelum ada satu simbol yang disepakati bersama, hingga sekarang penasbihan Siger dan Jukung sebagai simbol daerah, tidak dipersoalkan.

Senin, 24 Januari 2011

Whatever you can find in Lampung


menara siger lampung

Menara Siger adalah sebagai landmark/simbol penanda bagi Provinsi Lampung yang mencerminkan identitas Lampung sebagai Provinsi Gerbang Selatan dan Titik Nol-nya Pulau Sumatera. Dibangun di atas bukit dekat Pelabuhan Bakauheni yang sangat strategis sebagai tempat transit dan wisata. Dengan mengadaptasi bentuk khas tradisional Lampung diambil dari bentuk Mahkota Siger yang dikenakan oleh wanita Lampung pada upacara-upacara adat dan merupakan suatu simbol kehormatan, simbol budaya Lampung dan sering diaplikasikan pada bangunan, monumen serta ragam hias. Disamping bentuk dasar Mahkota Siger, desain ini juga memasukan bentuk asli tradisional Lampung lainnya yaitu paguk di bagian kiri kanan menara sebagai perlambang perahu. Pada puncak menara terdapat payung merah, kuning, putih sebagai simbol hirarki kebangsawanan. Dimensi Menara Siger : Tinggi 32 meter, panjang 50 meter, lebar 10 meter, lantai 5 tingkat. Ruang dalam difungsikan sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata Lampung.






Obyek Wisata Unggulan di Provinsi Lampung
  • Pantai Tanjung Setia

Pantai Tanjung Setia selain memiliki pemandangan alam yang indah, juga merupakan tempat yang ideal untuk wisata bahari minat khusus berselancar atau surfing. Pada bulan-bulan tertentu antar Juni dan Juli, ketinggian ombak mencapai 2 s.d. 4 meter. Pada musim seperti ini banyak wisatawan mancanegara yang khusus datang untuk berselancar. Tersedia cottage yang disediakan khusus untuk para surfer. Tempat ini terletak di Krui Kabupaten Lampung Barat, dapat dijangkau dengan perjalanan darat sejauh 273 km dari Bandar Lampung.



  • Teluk kiluan

Teluk Kiluan terletak di Kabupaten Tanggamus merupakan sebuah teluk yang banyak menyimpan potensi wisata bahari. Tidak jauh dari sana terdapat pantai berpasir putih tempat penyu-penyu bertelur dan bukit-bukit batu karang. Teluk ini merupakan jalur lintasan lumba-lumba merada mulai dari gugusan Cengkalik ke arah selatan sampai ke Cuku Kementara. Teluk Kiluan merupakan tempat ideal bagi aktivitas wisata air seperti menyelam, snorkling, memancing, berselancar dan berperahu untuk melihat lumba-lumba. Suasana kehidupan masyarakat yang masih tradisional dengan perpaduan budaya Bali, Lampung dan Jawa. Akses menuju ke Kiluan dapat ditempuh dengan 2 jam perjalanan darat dari Bandar Lampung dengan menyusuri pesisir pantai, sawah, perkebunan, perkampungan dengan rumah-rumah tradisional dan perbukitan.


  • Taman Nasional Was Kambas

Way Kambas terletak di Kabupaten Lampung Timur, merupakan suaka alam dataran rendah dengan luas lebih kurang 1300 km², dapat dicapai 2 jam berkendaraan dari kota Bandar Lampung melintasi daerah perkebunan Bergen dan Situs Purbakala Pugung Raharjo, perkebunan lada, perkampungan asli Lampung Desa Wana serta persinggahan Way Curup atau bisa juga melewati Kota Metro yang sebelumnya kita dapat singgah di Kawasan Agro Wisata BBI Pekalongan. Pusat Latihan Gajah terletak di Desa Karangsari atau 9 km dari Plang Ijo, yaitu Pintu Gerbang Taman Nasional Way Kambas dengan jalan aspal yang juga merupakan batas wilayah Taman Nasional dengan perladangan Penduduk desa. Arena pertunjukan gajah menampilkan pertunjukan menarik seperti gajah berjoget, berdiri di tonggak, melangkahi orang, bermain bola dll. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya safari gajah, foto hunting, naik kereta gajah. Fasilitas yang tersedia yaitu : musholla, parkir, pesanggrahan, arena atraksi, kios makanan dan cinderamata serta fasiitas umum lainnya.


  • Air Terjun Way Lalaan

Air Terjun Way Lalaan merupakan air terjun bertingkat dengan jarak satu sama lainnya - 200 M, berasal dari aliran Way (s ungai) Lalaan yang bermuara ke Teluk semangka . Obyek wisata air terjun Way Lalaan terletak di lembah kaki Gunung Tanggamus dengan jarak hanya 2 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Tanggamus atau 80 Km dari Kota Bandar Lampung. Air terjun ini telah di kenal sejak Tahun 1937 yaitu zaman pemerintahan kolonia Belanda yang telah membuat tangga semen menuju lembah air tejun. Fasilitas yang tersedia yaitu shelter, kamar ganti pakaian dan pelataran Parkir.